Langit Membara, Tanah Retak: Potret Perubahan Iklim yang Kian Nyata

Potret Perubahan Iklim
(fahum.umsu.ac.id)


Fenomena visual seperti langit merah, tanah kering yang retak, dan banjir yang melumpuhkan kota kini menjadi bukti nyata dari krisis iklim. Lensa kamera menangkap langsung dampak yang tak lagi bisa diabaikan.


Perubahan iklim semakin menunjukkan dampaknya secara kasatmata. Di berbagai daerah, fenomena ekstrem mulai menjadi pemandangan sehari-hari. Asap tebal akibat kebakaran hutan menyelimuti sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan, menjadikan langit berubah warna menjadi jingga pekat. Musim kemarau yang datang lebih panjang dari biasanya menyebabkan kekeringan parah di sejumlah wilayah Nusa Tenggara. Di Jawa dan sekitarnya, hujan ekstrem justru membawa banjir yang merendam permukiman dan infrastruktur penting.


Semua peristiwa tersebut kini terekam dalam serangkaian foto dokumenter yang menjadi sorotan dalam pameran bertajuk “Langit Membara, Tanah Retak.” Melalui visual-visual ini, publik disuguhkan wajah nyata dari krisis iklim: lahan pertanian yang pecah dan mengering, sungai yang menyusut, hingga hutan yang kini hanya menyisakan batang-batang hangus bekas terbakar.


Dalam satu rangkaian foto udara, tampak hutan tropis berubah menjadi gurun kecokelatan. Di sisi lain, jalanan kota besar yang biasa dipadati kendaraan kini dipenuhi air, menghambat aktivitas masyarakat. Di wilayah pesisir, air laut yang naik perlahan mulai mengikis bibir pantai dan permukiman warga.


Pameran ini menyajikan lebih dari 60 foto dari berbagai daerah, menghadirkan dimensi visual dari isu yang sering kali hanya hadir dalam data dan laporan. Tidak ada suara dalam foto-foto tersebut, namun setiap gambar menyampaikan pesan yang jelas: bumi sedang berubah, dan manusia menjadi saksi sekaligus penyebabnya.


Melalui potret ini, masyarakat diajak melihat lebih dekat kondisi yang terjadi saat ini. Bukan sekadar angka atau prediksi, melainkan realitas yang telah hadir dan mengubah cara hidup banyak orang. Perubahan iklim kini bukan lagi soal masa depan. Ia telah tiba, menampakkan wajahnya dalam bentuk bencana yang terekam dengan nyata: langit yang membara, tanah yang retak, dan banjir yang datang tanpa kompromi.

Postingan populer dari blog ini

Surabaya Darurat Polusi: Industri dan Kendaraan Jadi Pemicu

Perubahan Iklim: Darurat Global yang Tak Bisa Lagi Diabaikan

Kit Darurat Iklim: 10 Barang Wajib Hadapi Alam yang Tak Terduga