Salju Abadi Puncak Jaya Terancam Punah pada 2026 Akibat Perubahan Iklim
![]() |
| Gambar 1: Pegunungan Jayawijaya. (Sumber: Galeripapua.com) |
Salju abadi di Puncak Jaya, Papua—satu-satunya gletser tropis di Indonesia—diprediksi akan lenyap pada 2026 akibat percepatan pencairan es yang dipicu oleh perubahan iklim global. Fenomena ini menjadi sinyal genting krisis iklim di wilayah tropis.
Puncak Jaya di Pegunungan Jayawijaya, Papua, merupakan rumah bagi satu-satunya gletser tropis di Indonesia. Namun, lapisan es yang selama ini menjadi ikon keunikan geografis tanah Papua kini menghadapi ancaman nyata: punahnya salju abadi akibat pemanasan global.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ketebalan es di kawasan ini telah mengalami penurunan drastis. Jika pada tahun 2010 tercatat 32 meter, kini hanya tersisa sekitar 6 meter pada akhir 2022. Selama periode El Niño 2015–2016, laju pencairan meningkat tajam hingga 5 meter per tahun, dan tren penipisan sebesar 2,5 meter per tahun terus berlanjut sejak saat itu (bmkg.go.id).
Donaldi Permana, peneliti iklim senior BMKG, menyebutkan bahwa salju ini mulai mencair sejak awal Revolusi Industri tahun 1850-an dan diprediksi akan hilang sepenuhnya pada rentang 2025–2027. "Ini adalah bukti konkret bagaimana aktivitas manusia berdampak terhadap iklim bahkan di puncak tertinggi Indonesia," katanya (kompas.com).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati turut menegaskan bahwa mencairnya es di Puncak Jaya adalah indikasi dari perubahan iklim yang tidak lagi bisa dianggap ancaman masa depan. “Ini adalah alarm nyata bagi Indonesia dan dunia untuk segera mengambil langkah mitigasi,” ujarnya (news.detik.com).
Dampak dari mencairnya salju juga dirasakan masyarakat adat Papua. Beberapa ritual budaya yang selama ini dilakukan di sekitar gunung es mulai menghilang seiring perubahan lanskap. Selain itu, sistem hidrologi lokal juga berpotensi terganggu karena kehilangan sumber air alami dari pencairan es.
![]() |
| Gambar 2: Pegunungan Jayawijaya Dari Tahun Ke Tahun. (Sumber: The Conversation) |
Krisis hilangnya salju abadi di Puncak Jaya adalah gambaran nyata bagaimana perubahan iklim tidak mengenal batas wilayah, bahkan di daerah tropis sekalipun. Fenomena ini memperlihatkan bahwa dampak climate change tidak hanya berupa suhu ekstrem atau naiknya permukaan laut, tapi juga menghilangkan warisan alam dan budaya yang tidak tergantikan. Indonesia harus meningkatkan upaya mitigasi emisi karbon dan adaptasi iklim sebagai respons serius terhadap krisis iklim yang kian nyata.

