Naik Transportasi Publik, Langkah Kecil untuk Selamatkan Bumi

Di tengah meningkatnya polusi udara dan dampak perubahan iklim, transportasi menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbon di dunia. Menurut International Energy Agency (IEA), sektor transportasi bertanggung jawab atas 25% dari total emisi gas rumah kaca global, dengan kendaraan pribadi sebagai kontributor utama.


Di kota besar seperti Jakarta, kemacetan yang parah semakin memperburuk masalah ini. Kendaraan pribadi yang terjebak macet tetap mengonsumsi bahan bakar dan menghasilkan polusi udara serta emisi karbon yang tinggi. Oleh karena itu, beralih ke transportasi publik bukan hanya solusi untuk menghindari kemacetan, tetapi juga menjadi langkah penting dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.


Transportasi publik memiliki berbagai keunggulan dalam mengurangi emisi karbon, di antaranya:

  • Lebih hemat energi – Satu moda transportasi publik bisa mengangkut banyak penumpang sekaligus, mengurangi jumlah kendaraan di jalan.
  • Mengurangi polusi udara – Kendaraan pribadi menghasilkan lebih banyak polutan dibandingkan transportasi massal.
  • Membantu mengurangi kemacetan – Lebih sedikit mobil pribadi berarti lalu lintas lebih lancar dan konsumsi bahan bakar lebih efisien.
  • Mendukung gaya hidup ramah lingkungan – Dengan naik transportasi publik, kita bisa ikut berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon.
Lalu, apa saja jenis transportasi publik yang bisa membantu mengurangi emisi karbon?

Jenis Transportasi Publik Ramah Lingkungan di Jakarta

Jakarta memiliki beberapa pilihan transportasi publik yang dapat menjadi alternatif ramah lingkungan:

Gambar 1: Commuter Line
(Sumber: RM.ID)

1. KRL Commuter Line
  • Moda transportasi berbasis listrik yang melayani rute Jabodetabek.
  • Memiliki kapasitas besar, sehingga dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan.
  • Efektif mengurangi polusi udara dibandingkan mobil atau motor pribadi.
Gambar 2: Mass Rapid Transit (MRT)
(Sumber: Jakarta Smart City)

2. MRT Jakarta
  • Menggunakan tenaga listrik sehingga tidak menghasilkan emisi karbon langsung.
  • Jalur bawah tanah dan layang membantu mengurangi kemacetan di pusat kota.
  • Cepat, nyaman, dan menjadi alternatif ramah lingkungan bagi pekerja di Jakarta.
Gambar 3: Light Rail Transit (LRT)
(Sumber: detik.com)

3. LRT Jakarta
  • Transportasi berbasis rel listrik yang juga bebas emisi karbon langsung.
  • Saat ini melayani rute Pegangsaan Dua – Velodrome, cocok untuk perjalanan pendek dalam kota.
  • Membantu mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Gambar 4: Transjakarta (Bus Listrik)
(Sumber: Antaranews.com)

4. TransJakarta & Bus Listrik
  • Bus dengan jalur khusus yang lebih efisien dalam mengurangi kemacetan dan konsumsi BBM.
  • Jakarta mulai mengoperasikan bus listrik, yang lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang.
  • Biaya murah dan mudah diakses dari berbagai titik di Jakarta.
Gambar 5: Sepeda Sharing
(Sumber: Liputan6.com)

5. Bike Sharing (Sepeda Umum Gowes & SBIKE)
  • Alternatif transportasi nol emisi karbon untuk perjalanan jarak pendek.
  • Tersedia di beberapa titik strategis seperti stasiun MRT dan kawasan perkantoran.
  • Cocok bagi yang ingin hidup lebih sehat sekaligus mengurangi polusi udara.
Gambar 6: Sepeda Motor Listrik
(Sumber: detikOto)

6. Taksi & Ojek Online Berbasis Listrik
  • Grab & Gojek mulai menyediakan armada berbasis listrik seperti Grab Electric & Gojek GoBlue.
  • Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga lebih ramah lingkungan dibanding kendaraan konvensional.

Tips & Trik Mengurangi Emisi Karbon Saat Bepergian

Agar perjalanan sehari-hari semakin ramah lingkungan, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
  • Pilih transportasi publik dibanding kendaraan pribadi
Semakin banyak orang menggunakan transportasi umum, semakin sedikit kendaraan pribadi di jalan, sehingga polusi bisa dikurangi.
  • Gunakan moda transportasi berbasis listrik
Pilih MRT, LRT, atau bus listrik yang lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin.
  • Manfaatkan sepeda atau jalan kaki untuk perjalanan pendek
Selain mengurangi polusi, cara ini juga baik untuk kesehatan tubuh.
  • Gunakan aplikasi transportasi untuk merencanakan perjalanan
Aplikasi seperti JakLingko, KRL Access, dan Google Maps membantu menemukan rute transportasi publik yang paling efisien.
  • Gunakan carpool atau ride-sharing jika harus naik kendaraan pribadi
Berbagi kendaraan dengan orang lain bisa mengurangi jumlah mobil di jalan dan menghemat bahan bakar.


Menggunakan transportasi publik bukan hanya tentang menghemat biaya atau menghindari kemacetan, tetapi juga tentang berkontribusi terhadap lingkungan. Dengan semakin banyak orang beralih ke transportasi umum, Jakarta bisa menjadi kota yang lebih hijau, lebih bersih, dan lebih nyaman untuk ditinggali.

Jadi, sudahkah kamu mulai beralih ke transportasi publik untuk membantu menyelamatkan bumi?

Postingan populer dari blog ini

Surabaya Darurat Polusi: Industri dan Kendaraan Jadi Pemicu

Perubahan Iklim: Darurat Global yang Tak Bisa Lagi Diabaikan

Kit Darurat Iklim: 10 Barang Wajib Hadapi Alam yang Tak Terduga