BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Indonesia, Banjir dan Longsor Mengancam
Gambar: Pantauan BMKG
(Sumber: Indoraya.News)
BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem pada Februari 2025 di berbagai wilayah Indonesia. Curah hujan yang tinggi meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Apa penyebab fenomena ini, daerah mana yang terdampak, dan bagaimana langkah mitigasi yang harus dilakukan?
Peringatan BMKG: Hujan Lebat Hingga Ekstrem
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa curah hujan tinggi terjadi di berbagai wilayah akibat fenomena La Niña dan perubahan iklim global. Beberapa daerah yang paling terdampak adalah Jabodetabek.
BMKG memperingatkan bahwa hujan ekstrem ini meningkatkan risiko banjir dan longsor, terutama di daerah dengan infrastruktur drainase buruk dan wilayah perbukitan.
Dampak Nyata di Beberapa Wilayah
Cuaca ekstrem yang dipicu oleh La Niña dan perubahan iklim tidak hanya menyebabkan banjir dan longsor, tetapi juga berdampak luas pada berbagai sektor kehidupan. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah transportasi. Banjir di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kemacetan parah akibat jalanan yang tergenang air.
Penyebab: La Niña dan Perubahan Iklim
BMKG menjelaskan bahwa La Niña memperkuat curah hujan di Indonesia. Selain itu, perubahan iklim akibat pemanasan global meningkatkan intensitas hujan dan memperpanjang musim hujan.
Fenomena ini menyebabkan:
- Musim hujan lebih panjang dan intens.
- Peningkatan frekuensi banjir dan longsor.
- Perubahan pola cuaca yang tidak menentu.
Langkah Mitigasi: Apa yang Bisa Dilakukan?
BMKG merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem:
- Perbaikan Drainase – Normalisasi sungai dan penguatan infrastruktur penanggulangan banjir.
- Peringatan Dini – Masyarakat harus waspada terhadap informasi cuaca dari BMKG dan siap melakukan evakuasi jika diperlukan.
- Reforestasi – Penghijauan kembali hutan untuk mencegah longsor.
- Pengurangan Emisi – Transisi ke energi terbarukan untuk mengurangi pemanasan global.
Cuaca ekstrem di Indonesia semakin sering terjadi akibat perubahan iklim dan fenomena La Niña. Mitigasi bencana harus menjadi prioritas untuk mengurangi dampaknya terhadap masyarakat dan infrastruktur. Pemerintah dan warga harus bekerja sama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan menjaga lingkungan demi mengurangi risiko bencana di masa depan.
